Minggu, 06 Februari 2011

Gambaran Umum Kabupaten Talaud

Kabupaten Kepulauan Talaud adalah salah satu daerah bahari yang sebagian besar wilayahnya terdiri atas lautan. Secara geografis, kabupaten ini terletak di antara Pulau Sulawesi dan Pulau Mindanau (Republik Philipina), sehingga disebut sebagai daerah perbatasan. Sebagai daerah yang relatif masih baru, yaitu pemekaran dari Kabupaten Kepulauan Sangihe Talaud, kenyataan yang muncul ke permukaan menyangkut keberadaan daerah ini adalah dimasukkannya sebagai daerah tertinggal. Walaupun demikian, di era otonomi ini, Kabupaten Kepulauan Talaud dengan beberapa potensi andalannya akan mampu membangun daerah mengejar ketertinggalannya.


Luas daratan kabupaten yang dikelilingi oleh Laut Pasifik, Laut Maluku dan Laut Sulawesi ini mencapai 1.251,02 Km2, tersusun atas tiga pulau besar dan satu gugusan kepulauan. Pulau terbesar yang dijadikan sentra perekonomian adalah Pulau Karakelang yang luasnya mencapai 78,06 % dari luas total wilayah. Dengan lautan yang sangat luas, pada masa mendatang Kabupaten Kepulauan Talaud mempunyai peluang sangat terbuka untuk mengoptimalkan potensi kelautan yang kaya akan berbagai sumber daya hayati.

Secara administratif, kabupaten yang beribukota Melonguane ini terbagi menjadi 11 kecamatan (3 kecamatan baru dimekarkan, masing-masing Kecamatan Lirung Selatan, Damau, dan Tampan Nana "Dapalan") dan 86 desa definitif 2 kelurahan, 7 desa persiapan, serta wilayah khusus Miangas yang dikenal sebagai "Check Point Border Crossing Area". Iklim daerah ini dipengaruhi oleh angin muson dengan musim kemarau terjadi pada bulan Juni - September dan musim penghujan terjadi pada bulan September - Nopember. Menurut Schmidt dan Ferguson, daerah ini memiliki type iklim A (basah). Adapun berdasarkan hasil registrasi tahun 2003, jumlah penduduknya adalah sebanyak 76.042 jiwa dengan pertumbuhan sebesar 3,42 % dan kepadatan 60,78 jiwa/Km2.

Struktur perekonomian daerah ini didominasi oleh sektor pertanian, diikuti jasa-jasa, perdagangan, hotel dan restoran, pertambangan dan penggalian, angkutan dan komunikasi, bangunan, keuangan dan jasa perusahaan, listrik, gas dan air bersih, serta industri pengolahan. Dari PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2002 yang mencapai Rp. 270.035.000, sektor pertanian memberikan kontribusi sebesar Rp. 166.950.000 disusul jasa-jasa sebesar Rp. 34.325.000 dan seterusnya.


Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk tahun 2003

No/ Kecamatan/  Luas Wilayah (km2)/  Jumlah Penduduk/  Kepadatan (km2)

1/  Kabaruan/  115,61/   9.546/   82,57
2/  Lirung/   98,07/   16.334/  166,55
3/  Melonguane/  125,74/  9.405/  74,80
4/  Beo/  279,65/  11.872/  42,45
5/  Rainis/  263,67/   12.851/  48,74
6/  Essang/  169,78/  6.615/  38,96
7/  Gemeh/  137,71/  3.491/  39,87
8/  Nanusa/  60,79/  3.928/  64,62

  Total/   1.251,02/  76.042/  60,78

Sumber :
http://203.77.237.21/einvest/homepage/7104/umum/0/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar